ini dia pemiliknya

Rabu, 29 Oktober 2014

Sadar, atau Bencana datang


Namaku Ken Tampan Wicaksana, umurku baru saja memasuki 15 tahun. Aku baru saja masuk SMA, SMA terfavorite dikotaku. Aku tumbuh menjadi laki-laki berperawakan tinggi besar dan sedikit kurus, aku anak tunggal. Aku menjadi salah satu korban dalam kehidupanku.
Pada awalnya kehidupanku sangatlah menarik, penuh warna, dan bahkan setiap yang ku lalui sangat penuh dengan sensasi. Ya hidupmenjadi pewaris tahta tunggal keluarga Tampan. Seorang Pengusaha Batubara yang sukses. Ya itu pekerjaan ayahku, ayah yang menyayangiku.
Ibuku adalah wanita karir yang cukup sukses dibidangnya, beliau sering duduk terpaku saat bekerja dikamarnya. Wanita dengan penghasilan yang tak kalah dengan ayahku. Walaupun beliau masih menerima nafkah dari Ayahku.  Beliau orang yang focus, dan serius pada pekerjaannya. Tak pernah ada satu yang luput dari penglihatannya saat melihat apapun. Wanita bermata Elang.
Barukali ini aku bangun lebih pagi dari semuanya. Ibu tak pernah mau menyewa pembantu karna beliau masih mampu melakukan kewajiban beliau. Aku bangun dan  berjalan, lalu tanganku mulai menyentuh gagang cendela dan kubuka cendela itu. Kuhirup udara yang masih bersih, lalu kututup lagi candela kamarku.  Kini aku tak tau kenapa aku ingin keluar. Kini aku berjalan menuju luar. Kubuka pintu kamarku dengan sangat pelan, ku tak mau mereka terbangun karena suara pintuku.
Tapi…
Saat ku membuka pintu kamarku, kulihat bayak pecahan kaca yang berserakan. Aku mengikuti pecahan kaca itu sampai kemana. Yang aku tau itu berakhir didepan kamar orang tuaku, pelan dan sangat pelan aku membuka pintu kamar mereka. “krek” suara itu sangat keras untukku. Pintu kamar telah terbuka, namun yang kulihat hanyalah ibu yang tidur diatas sofa kamar. Ranjang mereka beratakan, dengan pecahan kaca yang berserakan. Ku ambil selimut lalu kuselimuti ibuku. Lalu ku berjalan menuju cendela kamar mereka.
 Kulihat sekeliling. Terlihat Pagi itu sangat dingin dan gelap, tak ada bunyian apapun yang terdengar. Hawa dingin begitupun terlihat sangat  kasar menyerang tubuh, hingga kerelung batin. Kini aku merasa aneh dengan keluargaku. Aku mulai merasa ada yang berubah dari mereka. Kucoba untuk menghalau semua pikiran itu.
Kini matahari telah terbit. Sinarnya menembus kaca-kaca kamar mereka, dan aku masih berada didalam kamar ayah dan ibu. Kini terlihat jelas bagaimana keadaan kamar mereka. Bantal dan guling, telah terlempar kemana-mana. Semua make up milik ibuku jatuh dan berserakan. Hiasan-hiasan lukisan yang tertempel indah, telah hancur berserakan. Kini kulihat wajah ibuku lebam, biru. Seperti terkena pukulan yang sangat keras.
Tiba-tiba “Brak..”kudengar suara bantingan yang berada didepan, kuberlari, menuju ruang depan dan kini kulihat, pintu rumahku telah terbuka. Dan kulihat sosok laki-laki yang sudah kukenal. Ya itu ayah, tapi aku tak tau harus berbuat apa, ku lihat wajah ayahku yang penuh dengan amarah. Akhirnya ku tak berani untuk bertemu, akhirnya  aku  kembali ke kamar, mungkin itu hal yang terbaik tempat dan paling aman dari amarah ayahku.
Jam telah berganti jam, aku tetap berada dikamarku, aku tak berani keluar kamar, apalagi sekolah. Sekolah kini tak terlalu penting karna semua kekayaan ayahku tak akan habis sampai turunan berapapun, dari aku. Kini kuberanikan diri untuk membuka pintu kamarku yang tadinya terkunci rapat.  “krek..” pintu kamarku telah terbuka. Kini yang selalu ku takuti akhirnya datang juga. Tiba-tiba kulihat semua gelap, hawa dingin mulai menyerang, ketakutan, semua bercampur menjadi satu.
“pyang.. brug..” tiba – tiba suara-suara yang tak kuketahui dari mana asalnya buatku semakin merinding, dan ketakutan tak karuan.
 “dasar wanita tak tau diri, hanya bisa meminta dan meminta, kamu pikir saya kartu kredit. Bisa-bisa saya gila , kamu tau” kata seorang laki-laki dan disusul suara tangisan seorang wanita, yang tak kudengar dengan jelas suara siapa itu. Aku berada disudut kamar, bantal yang kini kurangkul tanpa ikhlas ku melepasnya. Kini kumengalami ketakukan yang yang sangat dahsyat, hingga tak bisa kutahan.
Waktu terus melaju pada relnya, kini semakin membuatku, merasa tertekan olehnya. “ ah, kini aku tak bisa mengendalikan emosi pada diriku, semua barang yang ada didepanku telah hancur, dan bahkan tak tau kemana pergi setiap potongan yang pecah” kini  kumelihat mereka hamper saling membunuh.
“berhenti…” teriakku.
“apa kamu hanya anak kecil yang hanya bisa menghabiskan uangku” bentak ayahku padaku
“sudah jangan bawa dia dalam masalah kita” sahut ibuku yang tak henti menangis.
“kalian hanya sampah, yang hanya bisa menghabiskan setiap keringatku” suara ayahku kini sangat jelas dan sangat –sangat tidak bisa diterima.
“Apa Ayah Bilang, aku sampah, lalu apa ayah?, yang hanya bisa marah, dan tak pernah memberi setetes kasih sayangnya untuk kami, lalu apa gunanya aku memiliki  ayah seperti anda.” Aku tak tau bagaimana rangkaian kata itu bisa keluar dari mulutku.
Plak.. “ pandai sekali kamu bicara, kamu tau siapa yang sedang bicara?. Dasar anak tak tau diri” pukulan ayahku tepat terkena dipipi, dan yang kini kurasakan ada tetesan darah yang mengalir.
“bukan aku yang tak tau diri tapi kalian, yang tak pernah tau bagaimana perasaanku. Aku malu, jika melihat teman-teman yang setiap sore pergi bersama keluarganya sedangkan aku tidak, pernah gak ayah dan ibu pikir hal sekecil itu. Aku yakin kalian gak akan pernah terpikir. “ kini tetesan bening telah keluar dari rumahnya.
Kini ibuku memelukku dan “maaf nak ibu belum bisa memberi itu “
Ayahku hanya terdiam dan pergi keluar rumah, aku tak peduli dengannya.
Kini waktu bergulir begitu cepat, aku tak peduli ku lari menaiki tangga dan  ku hentakkan pintu kamarku. Kini emosiku sudah tak dapat kutahan,seperti ada sosok bayangan hitam yang merasuki tubuhku ini kukeluar kamar dan mencari ayahku dengan tangan yang mengepal. Aku tak peduli dia telah membuatku hancur, sudah habis kesabaranku.
Tapi ibuku menahan tubuhku dan aku tak mungkin tega membuatnya terjatuh setelah lelaki itu, “kemana perginya ayah?” tanyaku, “sudahlah nak tak usah kau pedulikan ayahmu” wajah ibu ku yang membuat aku tak mampu berkutik lagi.
Waktu terus bergulir, dan mulai lebih cepat dari biasanya. Aku merasa terpuruk dan mulai tak bisa mengendalikan semua egoku “arg.. arg.. ah.. persetan dengan ayah dan ibu”, kukirimkan tinjuan pada tembok yang dia sendiripun tak tau apa maksud pukulanku itu. Yang jelas taba-tiba ibu mengetuk pintu kamarku. “ apa kamu tak apa nak?”,”aku tak apa bu” . ibu berlalu tanpa ada kata lain. Lalu ke beranikan diri keluar dari kamar dan menuruni setiap tangga yang menuju keruang keluarga.
Kini aku masih, berada didalam Neraka dunia. Tapi aku tak tau kenapa rumahku yang harus jadi nerakanya, tempat yang dulunya menjadi tempat, kami saling menyayangi satu sama lain. Membunuh waktu yang akan merebut kebahagiaan kita. Tapi kini tempat ini  kembali sepi dan sunyi, kini yang kulihat bayangan saat dulu kami bersama. sudah tak ada pecahan kaca atau apapun itu. Namun waktu, tetap  tak ingin diam . kulihat ibu yang tengah terlelap di sofa ruang keluarga lalu ku menuju dapur. Saat ku sampai didapur.
Tiba-tiba…
Brak.. “bisa-bisanya kamu tidur?” suara bentakkan itu lagi.
“aku hanya merebahkan tubuhku saja, aku tak tidur.” Jawabnya lirih.
“ah banyak alasan. Plak.”
“kamu hanya bisa menampar, tampar saja hingga kau puas” jawab ibuku.
Saat ku tersadar apa yang terjadi kulari dari dapur menuju ruang keluarga.
“apa kalian belum puas, apa yang kalian mau, apa hanya ingin membunuh kehidupan saya.” Bentakku pada ibu dan ayahku. Kini cairan bening ibuku telah mengalir. Wajah ayahku mulai merah padam
“sudah diam, kamu tidak perlu ikut campur !”bentak ayahku dengan tangan yang akan memukulku lagi.
“apa ayah belum puas, menamparku tadi,ha apa yah? Masih belum puas? .” kini tamparan itu sudah mendarat dipipiku.
“jaga perkataanmu, semua karna kamu (sambil tangan yang menunjuk ibuku) kamu yang hanya bisa menuruti apa yang dia mau, kemana ilmu tata kramamu itu, yang selalu dibangga-banggakan oleh  ibumu itu ,ha mana.? Tangkas ayahku untuk ibuku
“udah cukup, kalau ini memang salahku jangan salahkan dia, dia anakmu dan sudahlah kalau itu yang kamu mau lebih baik kita selesai. Jangan pernah bawa ibuku dalam setiap permasalahan.” Jawab ibuku dengan tangisan yang tak pernah lelah untuk mengalir
“oh jadi kamu menantangku, silahkan. Lalu rasakan hidupmu sendiri” jawab ayahku kemudian hilang ditelan bumi.
“ Ken, kamu gak perlu seperti itu, kamu adalah anak yang baik dan ibu gak mau mulutmu menjadi ternoda karna masalah sekecil ini” kata ibuku.
“ini bukan sebuah masalah kecil bu, tapi ibu sudah terlalu sakit, sudah saatnya aku yang bangun dan membantu ibu. “
“ sudah Ken cukup Ibu gak mau kamu yang terluka” tanpa aku peduli semua kata ibu aku lari kekamar.
Dan tak tau mengapa aku ketakutan seperti ada seseorang yang selalu memutar kejadian saat ayahku akan melempar pisau itu .  AH….. teriahku dan kini semua cermin yang ada dikamarku telah bercecer dan tertancap indah ditanganku. Rasa sakitnya tak terasa . yang hanya adalah rasa benci pada lelaki itu.
Namun sesuatu terjadi..
Kring telfon rumah berbunyi dengan sigap ibu mengangkat gagang telepon.  “ selamat sore, bisa bicara dengan ibu Tampan, kami dari rumah sakit daerah. Ingin mengabarkan bahwa bapak Tampan, kecelakaan, dan beliau sudah berada di UGD mohon ibu segera datang dan mengurus semuanya. Terimakasih. “
Ibu menutup gagang telpon lalu menangis sejadi-jadinya. “ kenapa bu ?” “ayahmu nak masuk rumah sakit. Tolong antarkan ibu ke rumah sakit nak “  pinta ibu “iya, ayo bu sekarang” aku dan ibu beranjak, dengan sigap ku ambil kunci motorku. Kunyalakan motorku dan mulai melakukan perjalanan. Ibu tetap menangis, dan memelukku. Sesampainya disana ibu langsung berlari memasuki area UGD sedangkan aku sedang sibuk mengurusi Parkir sepedaku.
Dari dalam UGD ibu menagis sejadi-jadinya tiba-tiba tak sengaja ku dengar ayahku berkata “ maaf saya belum bisa menjadi suami yang baik, dan tolong katakana pada ken, aku sangat menyayanginya, dan maaf atas semua perlakuan ku padanya. Kini aku telah lelah, izinkan aku untuk tidur dalam kenangan yang indah.” Setelah kata terakhir ayah katakana ibu berteriak, semua dokter yang ada sedang berkumpul dan aku masih berdiri didepan UGD, tak kusangka air bening itu kini telah menetes dipipi.  *k24

sorry guys bersambung ...




Rabu, 21 Agustus 2013

ISENG-ISENG


PRAKTIK JURUS MERAYU
Si Satrio sedang membaca email-nya, dan ada artikel menariktentang cara berkenalan dengan (baca: merayucewek). salah satunya adalah dengan perbincangan seperti berikut:
 cowok: maaf, mbak. mbak punya obeng, nggak?
cewek:  what? no?
cowok: but you have number phone?

akhirnya, Satrio ingin mencoba rayuan maut tsb.
dan.......... di suatu taman

 satrio:  maaf, mbak. mbak punya obeng nggak?
cewek: punya mau yang plus atau minus
satrio: eh?!?! yang minus aja mbak. kalo palu punya nggak?
cewek: punya juga, nieh.
satrio:( wow) kalo kunci inggris punya gak?"( dengan penuh kesabaran memohon agar si cewek jawab" tidak-tidak"
cewek:  oooooo itu juga ada.... dari ukuran 10 sampai 100 juga ada. mau yang mana mas
satrio: muke gile.... to the point aja dehc mbah. mbak punya nomert telp gak?
cewek: oooo ini. ( sambil menyodorkan kartu nama, dan brosur ace hardware). kalau butuh perkakas. hubungi saya aja. saya kebetulan dibagian sales ace hardware, pusat perkakas paling lengkap, dan pastinya murah. silahkan datang ke toko kami......
satrio: nasib-nasib.....( sambil nyanyi....... lagak gue tuh sok tau)

Selasa, 13 Agustus 2013

asli.........


Stasiun kereta
Hari ini 30 des 2012 hari dmn aku akn meninggalkan kotaku sidoarjo, dan datang ke kota yang akan menghiasi duniaku. Namaku ken ayu yalu puspaningtyas, umurku baru 14 tahun,tapi beberapa hari lagi.....,  aku smp kelas 3 aku bersekolah di smp favorit di sidoarjo, aku tak mengelak kalau aku sedikit aneh saat melihat hal yg baru. Pada hari itu aku berangkat dari rumah sekitar pukul 9 pagi, ya ku sampai ke surabaya tepat pukul 11 siang. Wow belum apa- apa aku udah capek. Akhirnya aku memutuskan untuk berhenti sejenak dirumah nenekku, mungkin perlu waktu 10mnt untuk sampai ke stasiun pasar turi, aku istirahat sangat lama.
                Tak terasa waktu menunjukkan pukul 13.30. keretaku berangkat pukul 14.00 wow 30 menit lagi aku akan betul-betul meninggalkan jawa timur, aku menunggu sangat lama karena sudah tak tahan untuk melakukan petualangan ke negri orang. Bayangan kota Semarang mulai ada di depanku kota yang terkenal dengan banjirnya
                Banyak stasiun kecil yang aku lewati berawal dari stasiun pasar turi dan akan berhenti di stasiun lawang semarang. Waktu sangat lama, sesekali ku melihat jendela, menarik untuk dijadikan sebuah lukisan karya cipta tuhan. Sawah, gunung, sungai, menghiasi indahnya perjalananku. Kurang lebih pukul 19.00 aku sampai di stasiun lawang rasanya puas bisa datang ke semarang impian untuk liburan pun terwujud. Waktu berjalan terlalu cepat. Aku tak tau harus menginap kemana, dan aku dijalan mana???, pikiranku bertanya-tanya. Akhirnya bapakku memutuskan untuk naik taksi mungkin ini adalah yag ke dua kalinya aku ke semarang tapi tidak untuk bapakku yag memang kerja di semarang.
                ‘’subhanaallah’’ keindahan malam semarang membalas rasa lelahku saat perjalanan, kenikmatan yg tak ternilai harganya, rasanya aku ingin teriak ‘’woow’’ 1000 kali...... keindah yg wow rasanya pengen langsung jalan2 tapi syang aku tak bisa menikmati keindahan semarang pada malam ini . bukan karena tak ada waktu tapi karena keluargaku terkena flu. Kita tinggal dikantor bapakku untuk sementara
Aku terdiam melihat daerah sekelilingku, berbeda dengan kota keciku sidoarjo, disini hampir sma dengan malang jalanannya masih terjal. aku disemarang hanya 5 hari,waktu yang sangat amat singkat to me. Aku mulai berkeliling di hari pertama tidak jauh hanya berkeliling daerah dekat kantor bpk q, cukup rapi tapi agak becek krena kmarin sempat hujan. Saat sedang asik jalan2 tiba-tiba adekku ngomong
‘’ ma aku lapar’’ ujarnya
‘’ kamu itu pikirannya cuman makan aja’’ kta mama q
‘’ what ever lah dek’’ kataku
‘’ wes ma ayo makan laper beratz...’’ katanya lagi
‘’ yaudah ma ayo balik cari makan’’
‘’ ya ayo ‘’ kata mama q
Ya kalian pasti tau apa yg kita lakukan, ya yg jelas kita makan, tpi gak enak krena cman makan roti doang,’’ gak kenyang’’ kata q sedikit teriak senyum semua orang yg ada di kantor hahahhahaha jadi malu pikir q, setelah makan pekerjaanku cman dan hanya fb-a dan pastinya maen game... ha damai banget dalam hati. Kejadian seperti hari pertama terus terulang sampai hari ke-2. Tapi masih ada yg lebih seru lagi, kalian tau TAHU GIMBAL gak???, kalau kalian gak tau?? Aku bakalan kasih tau biar gak penasaran . ok TAHU GIMBAL adalah sejenis makanan, bentuknya aneh kayak rambut org yg gimbal tapi gak terlallu gimbal sih hahhha pasti kalian bingung???, di dalam TAHU GIMBAL ada udang nya yg dibentuk kayak peyek udang, rasanya sebelas duabelas dehc ama tahu tek.
Lanjoot... waktu terus berlalu bro!!!!
 pada hari ke-3, mungkin aku hanya sekedar muter-muter simpanglima. Semarang malam memang indah memang lebih indah dari sidoarjo, tak bisa dipungkiri memang begitu kenyataannya. Tujuanku pertama GRAMEDIA Semarang , bagus hampir sama dengan surabaya, tapi di sini brangnya lebih murah hehhe maklum cari yg murah !!!
‘’ are you happy???’’ kataku pada rio adikku
‘’ yes i’m happy’’ jawabnya singkat
Dengan tangkasnya tanganku mengambil beberapa buku atau mungkin bisa dibilang novel, setelah kukuras dompet mama q saatnya kita shoping di mall yang ada di semarang, tujuan awal setelah Gramedia, Ciputra kalau gak salah, nama gak penting . hu gak sabar pengen jalan2 tujuan pertama sebuah toko sejenis dengan Matahari, belum apa-apa bpk q udah mborong sepatu dengan model yg aku suka.
‘’ gimana mbak’’ tanya bpk pda q
‘’ siipp boss’’ kata q
‘’ tpi cocokan kalu yg makai aq deh pak’’ tambahku
‘’ isok ae’’ ujar bpk
Aku, mama, adekku, tertawa bersama . itulah keluargaku yang slalu di isikan dengan kash sayang. rasanya waktu tidak berpihak padaku. Lagi, dan lagi waktu begitu cepat dan memaksaku untuk pulang’’ yeeyeyyeye gak asik padahal belum nonton’’ kataku sambil cemberut
‘’Besok wes kita nontonnya’’ kata bpk dan mama yg hampir bebarengan . itulah keluargaku yg slalu bahagia sampai kapanpun. Sampai kami dirumah lagi, dan lagi dtang persoalan baru yaitu bsok nonton apa???????????, tpi untuk kali ini kluargaku kurang kompak , pada pengen liat film sendiri2.
Hari esok sudah menunggu saatnya kita bersenang2 waktunya aku percepat ya......’’ ttttuuuuuuutttttt(tanda waktu dipercepat)’’ waktu yg sma kayak kmaren jam brp hayo...... yo jam segitulah kira2 bisa dibayangkan jam brp bioskop buka sore2. Semua film udah dicoba kita kehabisan tiket wow gila dari jam brp pra penonton lainnya ngantri apa dari subuh ya, aku coba bertanya pada diriku .akhirnya kita nonton 5 cm . gak salah pilihan bapka emang paling top deh filmnya bagus dan menceritakan tentang petualangan 5 sahabat kalian mau tau ceritanya liat aja sendiri hehehehhe......... y selesai liat film kita pulang dan udah dlu ye nanti disambung lagi aku ngantuk
Hari ini hari ke-5 aku disemarang, rasanya aku ingin tinggal tapi, ya gmn lagi, waktu terus berlalu, tiba2 aku, merasa ada rasa sakit, karena harus meninggalkan bapak, yang tetap disemarang aku, ikhlas kalau harus ninggalin kota baruku semarang, tapi jika bapakku ikut pulang bukan begini !!, “ahhhh kok aku jadi gini” batinku dalam hati, miris hatiku. Udahlah toh nanti bapak juga pulang lagi, akhirnya dengan berat hati aku pulang dari kantor bapak menuju stasiun, ku kira dekat ternyata kayak Surabaya-sidoarjo ( gak sejauh itu juga kale...), tapi perjalanan terakhir selama aku disemarang, yang pasti jadi kenangan saat melewati TUGU MUDA, dan LAWANG SEWU. Keren gak tuh?, aku tau pasti garing. Ternyata lawang sewu diluar dugaan q, ternyata gak nyeremin blas....., oh ya aku juga ngelewati SMAN 3 SEMARANG, suatu saat jika allah memperbolehkan aku dan keluargaku untuk tinggal disemarang pasti dan aku ingin masuk SMA 3 Semarang. Sekolahnya bagus walaupun aku gak bisa masuk sekolah sana, karena aku lgi perjalanan, oh ya aku juga ngelewati tempat yg katanya sarang Banci, jdi ngeri takutnya abis itu aku dikejar abis itu diajak jadi bencong, ahhahhh NOOOOOOO. Lagi2 aku lebay, perjalanan yang cukup jauh, akhirnya aku samapai di stasiun, rasa-rasa yang tadi mulai dtang lagi. Hu.... “udah lah ken kita harus pulang beberapa hari lagi kamu harus sekolah” menyemangati diriku sendiri. Saatnya aku, rio, mama, untuk menaiki, dan tak lupa ku berpamitan dgn bpk, sambil terus berdoa agar tak terjadi apa-apa oleh bapakku. Ya. Kereta yang kini kunaiki telah berjalan, dan mulai pergi dari stasiun lawang, dan dalam hati aku berkata “ Semarang tenang aku akan datang kembali, dan jgn lupakan aku, aku pun juga tak akan melupakanmu sama sekali, sampai jumpa lagi, dan tunggu beberapa tahun lagi, aku ingin kembali mengunjungimu. Semarang aku belum puas bila aku belum berkeliling engkau” sambil meringis aku tertawa kecil, dan denga gampangnya adekku berkata ditelingaku
“ mbak ken gpp ka , jgn sampai pulang-pulng agak miring” kata adek q
“ huhuhu, loe kale gue gak” ambil agak marah
“ ye... gtu aja sewot, biasa aja kali mak bro” katanya sedikit nyolot, tpi sedikit.
“ ye spa yang nyolot, mak?, awak kamu dek, mau nih “ sambil menujukkan tanagn mengepal
Serempak mama, dan adek q nguyu, nguyu, eh sorry ya aku pakai bahasa jawa abis aku berusaha melestarikan bahasa jawa, aku lahir di jawa. Jelasnya jawa timur. Oh ya masalah perjalanan pulang gak usah di bahas , aku ingin mengenalkan kotaku sidoarjo. Kita mulai. Jeng...jeng...jeng
Sidoarjo kota kecil yang terjadi karena adanya delta, oh makanya Sidoarjo di sebut kota delta, iya kotaku ini penghasil bandeng, dan udang windu, yg ukurannya duoble wow, jangan ditanya, ukuran bandengku, tapi jika kamu ke Sidoarjo jgn lupa beli oleh-oleh ya....
Akan ku perkenalkan sekolahku, SMPN 2 SIDOARJO, sekolah favorit se Sidoarjo, oh ya guru-guru disini sangat ramah, Wali Kelasku namanya Ibu Suyati, orgnya sabar, baik, dan jago Matematika ( namanya juga guru Matematika) aku sayang sama walikelasku sama kayak sayangku sama mamaku, tapi masih besaran sama mamaku sih. Guru-guru disekolahan sayang banget sama aku dan teman-teman, aku kelas 9-8. Aku punya banyak teman. But idon’t have best friend, karena kau merasa teman-temanku disini masih merasa bekompetisi denganku, ya itu namanya hidup dan itu yang selalu membuat aku semangat dalam hidup, aku dikelas dicap sebagai algojo kelas, aku gak suka dengan cap-capan itu, itu mengesankan aku seorang anak cowok yang garang, tapi pada kenyataannnya kau cewek dan gak garang- garang amat ... aku sadar aku dikelas hanya untuk permainan teman-temanku aja, aku juga sadar kalau aku gak ada apa-apanya dibandingka teman-temanku
Hari ini suasana mendung djam kayak kemaren dihari yang kayak sebelumnya. Aku diam dan duduk di meja tempatku dudukku aku gak tau kenapa hari ini aku girang baget mungkin ada something , i don’t no. Tuhan yang baik kirimkan malaikatmu untukku, agar melindungi, menyayangiku. Tapi tuhan udah mengirimkan mereka saat aku belum meminta itu yaitu MAMA, BAPAK, ADIK. Ya mereka malaikatku, para malaikat yang tak pernah ingin dibalas jasanya dengan uang, tawa mereka adalah tawaku, sedih mereka adalah sedihku, dan malaikatku akan selalu ada dan permanen didalamku.....
Hahahhaha bicara soal keluarga, mungkin keluargaku adalah keluarga harmonis. Karena kami selalu saling sayang dan saling menyayangi satu sama lain.tapi namanya juga keluarga pasti kadang ada saling marahan kadang juga sebaliknya, dan kali ini aku sedang tidak peduli dengan keluargaku, yang jelas aku sedang jatuh cinta... ahhhh berjuta rasanya....., Anaknya lebih tinggi dari aku, yang pastinya tampan, dan pintar, dia sangat baik padaku, tapi sedikit cuek, saat aku jatuh dia yang membantuku.....
Bersambung....

CERPEN yang ku tulissesuai hati



KADANG HARUS MEMILIH

Karya: KEN AYU YALU P.

Berurusan dengan banyak orang itu sudah biasa untuk Puspa, itu udah jadi kebiasaannya, apalagi soal kemimpinannya sebagai Ketua Geng di rumahnya, itu dulu udah jadi camilan buat si doi satu ini. Tapi udah beda lagi kalau soal makhluk tuhan yang berkelamin Laki-laki, WOW.... mulut tak bisa menutup lagi. Puspa udah pasti langsung histeris. Apalagi saat dia tau kalau orang yang dia sukai ternyata udah punya pacar. Bee aksi ngambeknya diluar pikiran orang normal.
            Puspa ternyata golongan wanita ROMANTIS. Dia punya buku khusus yang isinya puisi cinta, dan perjalana hidupnya. Saat dia lagi galau, dia gak pernah absen buat nulis puisi itu, dan ini yang dia tulis:
Pernakah kau merasa sakit, seperti yang ku rasa
Aku tak berharap kau peduli
Aku sakit....
Bak pukulan crish john yang bertubi-tubi
Hancur, bahkan mungkin sudah hilang dari jiwa ini
Kau hujani dengan lara yang tak pernah berhenti
Kau lumuri aku dengan senyum perpisahan.....
Gila dasar wanita alay, pikir semua orang padanya. Tapi dia hebat, ia tak pernah malu mengungkapkan is hatinya walau hanya ada di dalam tumbukan kertas yang di jilid.
            Tapi, bukan Puspa namanya kalau gak bisa move on. Tak lama kemudian, Puspa udah nemu yang baru, gebetan yang intinya dia akan tersakiti lagi, dan lagi-lagi bukan namanya ketua geng kalau cukup satu kali aja di sakiti. Namun tiba-tiba dia mulai kapok dengan hatinya.
            Waktu berlalu dengan cepat, dan semakin membeku pula hati Puspa, dia berusaha membuka hati dan mungkin hingga saat ini dia tak ingin membuka hati. Tapi di lain hari ada sesorang anak berkata padanya, jangan tutup hatimu, untuk orang lain. Tapi itu hanya omong kosong untuk puspa.
            Kali ini dia mulai membuka hati untuk orang lain, dan saat dia menatap di pojok tempat hangout bersama teman-temannya, dia mulai suka pada seseorang yang sebenarnya adalah temannya sendiri, dan dia mulai binggung pada perasaannya, dia harus memilih soal cinta, atau soal persahabatan . tapi hati sellalu bergetar apa bila bertemu anak itu, tapi disisi lain dia tidak bisa meninggalkan janji anggota geng, yaitu tidak akan pacaran sebelum semuanya pacaran. Ya.. Puspa tentu anak yang sangat mengerti dan taat akan janjinya. Tapi disitu, dan disaat itu kegalauannya mulai memuncak. Dia tak tahu harus marah kepada siapa? Rita salah satu anggota geng lainnya berkata, jangan pernah malu ceritalah padaku, dengan penuh kesabaran Rita mendengar cerita, sahabatnya  yang sedang galau itu.
            Dan saat Puspa berkata dia menyukai seseorang, saat itu Rita  terdiam. Puspa terus bertanya” kenapa kamu diam? “, dia menjawab “ maafkan aku juga menyukainya, seperti kamu menyukainya bahkan lebih dari kamu. “, serentak mereka berdua terdiam. Mereka berdua sama –sama berharap pada laki-laki yang sama, dan lagi-lagi, mereka bersaing secara tidak sehat, mereka saling jatuh menjatuhkan. Tiba di suatu hari Rita berusaha menjelek-jelekan Puspa, betapa sakit hati Puspa saat sahabatnya telah menusuknya lebih dengan jarum mungkin pisau sudah tertancap. Dan akhirnya mereka terus berusaha berbuat curang satu sama lain demi mendapatkan hati  lelaki itu, dalam intinya mereka gagal, mereka berdua tak bisa mendapatkan apa-apa, dan Puspa mulai sadar kalau apapun yang dia lakukan itu udah gak ada gunanya, dan dari situ dia berfikir kalau persahabatan adalah yang paling utama di bandingkan CINTA. Mereka berdua saling meminta maaf, dan mulai menata pertemanan yang lebih baik.
            Cinta bisa Putus, kalau Sahabat Gak Ada abisnya........