KADANG HARUS MEMILIH
Karya: KEN AYU YALU
P.
Berurusan dengan banyak
orang itu sudah biasa untuk Puspa, itu udah jadi kebiasaannya, apalagi soal
kemimpinannya sebagai Ketua Geng di rumahnya, itu dulu udah jadi camilan buat
si doi satu ini. Tapi udah beda lagi kalau soal makhluk tuhan yang berkelamin Laki-laki,
WOW.... mulut tak bisa menutup lagi. Puspa udah pasti langsung histeris.
Apalagi saat dia tau kalau orang yang dia sukai ternyata udah punya pacar. Bee
aksi ngambeknya diluar pikiran orang normal.
Puspa
ternyata golongan wanita ROMANTIS. Dia punya buku khusus yang isinya puisi
cinta, dan perjalana hidupnya. Saat dia lagi galau, dia gak pernah absen buat
nulis puisi itu, dan ini yang dia tulis:
Pernakah kau merasa
sakit, seperti yang ku rasa
Aku tak berharap kau
peduli
Aku sakit....
Bak pukulan crish john
yang bertubi-tubi
Hancur, bahkan mungkin
sudah hilang dari jiwa ini
Kau hujani dengan lara
yang tak pernah berhenti
Kau lumuri aku dengan
senyum perpisahan.....
Gila dasar wanita alay, pikir semua orang padanya.
Tapi dia hebat, ia tak pernah malu mengungkapkan is hatinya walau hanya ada di
dalam tumbukan kertas yang di jilid.
Tapi,
bukan Puspa namanya kalau gak bisa move on. Tak lama kemudian, Puspa udah nemu
yang baru, gebetan yang intinya dia akan tersakiti lagi, dan lagi-lagi bukan namanya
ketua geng kalau cukup satu kali aja di sakiti. Namun tiba-tiba dia mulai kapok
dengan hatinya.
Waktu
berlalu dengan cepat, dan semakin membeku pula hati Puspa, dia berusaha membuka
hati dan mungkin hingga saat ini dia tak ingin membuka hati. Tapi di lain hari
ada sesorang anak berkata padanya, jangan tutup hatimu, untuk orang lain. Tapi
itu hanya omong kosong untuk puspa.
Kali
ini dia mulai membuka hati untuk orang lain, dan saat dia menatap di pojok
tempat hangout bersama teman-temannya, dia mulai suka pada seseorang yang sebenarnya
adalah temannya sendiri, dan dia mulai binggung pada perasaannya, dia harus
memilih soal cinta, atau soal persahabatan . tapi hati sellalu bergetar apa
bila bertemu anak itu, tapi disisi lain dia tidak bisa meninggalkan janji
anggota geng, yaitu tidak akan pacaran sebelum semuanya pacaran. Ya.. Puspa
tentu anak yang sangat mengerti dan taat akan janjinya. Tapi disitu, dan disaat
itu kegalauannya mulai memuncak. Dia tak tahu harus marah kepada siapa? Rita salah
satu anggota geng lainnya berkata, jangan pernah malu ceritalah padaku, dengan
penuh kesabaran Rita mendengar cerita, sahabatnya yang sedang galau itu.
Dan
saat Puspa berkata dia menyukai seseorang, saat itu Rita terdiam. Puspa terus bertanya” kenapa kamu
diam? “, dia menjawab “ maafkan aku juga menyukainya, seperti kamu menyukainya
bahkan lebih dari kamu. “, serentak mereka berdua terdiam. Mereka berdua sama
–sama berharap pada laki-laki yang sama, dan lagi-lagi, mereka bersaing secara
tidak sehat, mereka saling jatuh menjatuhkan. Tiba di suatu hari Rita berusaha
menjelek-jelekan Puspa, betapa sakit hati Puspa saat sahabatnya telah
menusuknya lebih dengan jarum mungkin pisau sudah tertancap. Dan akhirnya mereka
terus berusaha berbuat curang satu sama lain demi mendapatkan hati lelaki itu, dalam intinya mereka gagal, mereka
berdua tak bisa mendapatkan apa-apa, dan Puspa mulai sadar kalau apapun yang
dia lakukan itu udah gak ada gunanya, dan dari situ dia berfikir kalau
persahabatan adalah yang paling utama di bandingkan CINTA. Mereka berdua saling
meminta maaf, dan mulai menata pertemanan yang lebih baik.
Cinta
bisa Putus, kalau Sahabat Gak Ada abisnya........

Tidak ada komentar:
Posting Komentar